Rabu, 26 Desember 2012

26 Desember Diusulkan Jadi Hari Libur Nasional

Salman Mardira - Okezone
Rabu, 26 Desember 2012 16:24 wib
Doa dan zikir bersama 8 tahun tsunami di Malahayati (Foto: Salman M/Okezone)
Doa dan zikir bersama 8 tahun tsunami di Malahayati (Foto: Salman M/Okezone)
BANDA ACEH - Pemerintah diminta menjadikan 26 Desember sebagai hari libur nasional untuk mengenang musibah gempa dan tsunami yang menewaskan lebih dari 200 ribu jiwa.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memang sudah menetapkan 26 Desember sebagai Hari Bencana Nasional dan mengeluarkan imbauan agar warga mengibarkan bendera Merah Putih setengah tiang. Namun, tidak banyak warga yang melakukannya. Di Aceh saja masih banyak warga tidak mengibarkan bendera setengah tiang.

"Pemerintah perlu menjadikan 26 Desember sebagai hari libur nasional," kata Sekjen Forum Jurnalis Aceh Peduli Bencana (FJAPB), Fakhrurradzie Gade, di Banda Aceh, Rabu (26/12/2012).

Menurutnya, 26 Desember bisa dijadikan Hari Pengurangan Risiko Bencana Nasional untuk mengenang para korban, sekaligus menguatkan komitmen atau melakukan evaluasi terkait bencana.

Tsunami Aceh, lanjut dia, telah memberikan pelajaran berharga bagi masyarakat Indonesia, bahkan dunia, tentang pentingnya mitigasi bencana. Karena adanya tsunami, kampanye-kampanye mitigasi bencana mulai gencar disuarakan.

“Kita perlu mengenang peristiwa ini. Untuk Itu harus dilembangakan, artinya difokuskan. Pemerintah harus leading dalam pengurangan risiko bencana," sebutnya.

Usulan untuk menjadikan tanggal 26 Desember sebagai hari libur nasional juga diungkapkan Wakil Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal. “Ke depan kita harapkan hari peringatan tsunami tidak hanya libur daerah tapi juga nasional,” kata Illiza kepada wartawan, usai menghadiri refleksi tsunami di Museum Tsunami, Banda Aceh.

Masyarakat, sambung Illiza, bisa mengisi tanggal 26 tersebut dengan berdoa bersama atau meningkatkan komitmen tentang penanggulangan bencana.

Sebelumnya, Aceh sudah menjadikan tanggal 26 Desember sebagai hari libur daerah melalui instruksi Gubernur Aceh saat dijabat Irwandi Yusuf. Irwandi merupakan korban yang berhasil menyelamatkan diri dengan memanjat penjara Keudah di Banda Aceh, saat ombak menerjang bangunan itu.

Namun, mulai tahun ini, libur daerah itu tak berlaku lagi. Gubernur Aceh, Zaini Abdullah, mewajibkan pegawai negeri sipil (PNS) masuk di peringatan delapan tahun gempa dan tsunami.
(ton)


 http://news.okezone.com/read/2012/12/26/340/737319/26-desember-diusulkan-jadi-hari-libur-nasional

Delapan Tahun Tsunami Aceh Diisi Berbagai Acara


TEMPO.CO, Banda Aceh - Pemerintah Provinsi Aceh dan sejumlah elemen masyarakat mengagendakan sejumlah acara untuk memperingati delapan tahun bencana tsunami, Rabu, 26 Desember 2012.

Acara peringatan yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Aceh dipusatkan di Pelabuhan Malahayati, Krueng Raya, Aceh Besar, sekitar 32 kilometer dari Banda Aceh.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh, Adami Umar, mengatakan acara diisi dengan doa bersama dan perenungan. Dalam acara tersebut Pemerintah Provinsi Aceh juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada negara sahabat yang telah membantu rekontruksi Aceh.

Menurut Adami Umar, selain dihadiri oleh masyarakat sekitar juga perwakilan negara sahabat. “Peringatan sebagai refleksi pembelajaran hidup di masa yang akan datang dengan bercermin pada masa lalu,” katanya, Jumat, 21 Desember 2012.

Acara peringtatan juga dilakukan komunitas Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Kota Banda Aceh dan Aceh Besar. Mereka mendirikan Posko Bantuan Komunikasi Darurat yang dipusatkan di lapangan upacara Gampong Lambhung, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh, Senin, 24 Desember 2012.

Ketua RAPI Kota Banda Aceh, TAF Haikal, mengatakan posko dikendalikan relawan RAPI. “Hal ini sangat membantu menyebarluaskan informasi dan arahan kepada masyarakat bila terjadi bencana untuk menghindari jatuhnya korban jiwa dan tidak terjadi kepanikan,” ujarnya.

Relawan RAPI juga akan mengunjungi dan membersihkan kuburan massal korban tsunami di Siron, Aceh Besar.

Beberapa desa yang pernah hancur akibat tsunami juga mempunyai agenda masing-masing. Desa Cot Langkuweuh, Kecamatan Meuraxa, mengisi peringatan tsunami dengan mengadakan pameran foto yang berkisah tentang tsunami. Kegiatan dimulai Sabtu besok, 22 Desember 2012.

“Selain pameran, kegiatan juga diisi dengan pelatihan fotografi untuk anak-anak dan sejumlah lomba lainnya,” ucap tokoh pemuda setempat, Rahmad Djailani.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, di Museum Tsunami beberapa elemen masyarakat sipil juga menggelar pameran foto tentang tsunami. Sedangkan masjid-masjid di daerah yang dilanda tsunami juga akan menggelar doa bersama usai salat peringatan, Rabu, 26 Desember 2012.

Delapan tahun lalu, 26 Desember 2004, tsunami melanda Aceh sehingga menyebabkan sekitar 200.000 orang meninggal dunia dan ratusan ribu lainnya kehilangan tempat tinggal.
ADI WARSIDI


http://www.tempo.co/read/news/2012/12/21/058449635/Delapan-Tahun-Tsunami-Aceh-Diisi-Berbagai-Acara

RAPI dirikan 60 posko di daerah rawan bencana

Maimun Saleh - Koran Sindo
Senin,  24 Desember 2012  −  20:46 WIB
Ilustrasi (Ist)
Ilustrasi (Ist)
Sindonews.com - Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Kota Banda Aceh luncurkan posko bantuan komunikasi darurat. Posko tersebut dibangun di 60 titik yang tersebar di kawasan rawan bencana.

"Terutama di kawasan pesisir dan pusat keramaian yang tersebar dalam wilayah Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar," kata Ketua RAPI Kota Banda Aceh TAF Haikal, di Kota Banda Aceh, Senin (23/12/2012).

Menurut Haikal posko berfungsi untuk membantu menyebarluaskan informasi pada masyarakat saat terjadi bencana. Selain itu mengarahkan warga ke titik aman saat proses evakuasi jika bencana terjadi.

Haikal memastikan relawan RAPI akan berada di posko-posko yang ditempatkan di jalur evakuasi. Jalur evakuasi tersebut diantaranya, kawasan padat penduduk, pusat keramaian, persimpangan padat, masjid, meunasah, kantor camat, dan kantor lurah.

"Selain untuk menghindari jatuh korban jiwa, agar tidak terjadi kepanikan di masyarakat bila terjadi bencana," ucapnya.

Peluncuran posko dilakukan di Lambung, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh. Peluncuran posko diiringi simulasi penyampaian arahan informasi oleh komando pengendali (Kodal) Kota Banda Aceh.

Selain peluncuran posko, RAPI Aceh juga menggelar doa bersama dikuburan massal Siron, Aceh Besar rangkaian kegiatan itu dalam rangka memperingati delapan tahun bencana gempa dan tsunami Aceh.
(maf)

 http://daerah.sindonews.com/read/2012/12/24/24/700481/rapi-dirikan-60-posko-di-daerah-rawan-bencana

Ratusan Relawan Apel di Meuraxa

Minggu, 23 Desember 2012 13:17 WIB
 
Wali Kota Luncurkan Sistem Komunikasi Darurat

BANDA ACEH - Ratusan relawan kemanusiaan yang tergabung dalam berbagai organisasi, Senin besok melakukan apel siaga di Lapangan Lambung, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh. Kegiatan yang dimotori RAPI Kota Banda Aceh dan Aceh Besar tersebut juga dirangkai dengan peluncuran sistem komunikasi darurat (siaga bencana) oleh Wali Kota Banda Aceh, Mawardy Nurdin.

Ketua RAPI Kota Banda Aceh, TAF Haikal (JZ01BTH) menginformasikan, apel siaga relawan beserta serangkaian kegiatan pendukung lainnya yang berlangsung Senin (24/12) merupakan bagian dari acara peringatan 8 tahun bencana gempa dan tsunami Aceh.

Haikal didampingi Ketua RAPI Aceh Besar, H Afifuddin menyebutkan, kegiatan di Lapangan Lambung dimulai apel siaga relawan pada pukul 08.30 WIB dengan inspektur upacara Wali Kota Mawardy Nurdin. Ada sekitar 700 relawan dari berbagai organisasi kemanusiaan yang berafilisasi kebencanaan yang ikut apel.

Masih di Lapangan Lambung, setelah apel siaga dan peluncuran sistem komunikasi darurat dilanjutkan dengan pengukuhan unit-unit kegiatan di bawah organisasi RAPI Kota Banda Aceh, seperti Tim Satgaskom, Tim Teknik, Tim RAPINews, dan Tim RAPI Rider. Juga dilakukan simulasi komunikasi darurat selama beberapa menit melibatkan Wali Kota Banda Aceh dalam kapasitasnya selaku komando pengendali (kodal) ketika terjadi bencana.

Khusus menyangkut sistem komunikasi darurat, menurut TAF Haikal ada 60 titik di Kota Banda Aceh yang disiapkan sebagai pos komunikasi (terutama di rumah relawan RAPI) yang memungkinkan masyarakat bisa mendapatkan atau memantau lalu lintas komunikasi ketika panik bencana.

Bagian Humas RAPI Kota Banda Aceh dalam rilisnya menambahkan, seusai rangkaian kegiatan di Lapangan Lambung, seluruh relawan bersama Muspida Kota Banda Aceh dan pejabat dinas/instansi serta  undangan lintas organisasi/lembaga melakukan konvoi kendaraan ke kuburan massal korban tsunami di Siron, Ingin Jaya untuk ziarah, doa bersama, dan tausiah oleh Dr Syamsul Rijal MAg (Dekan Fakultas Ushuluddin IAIN Ar-Raniry) yang juga anggota RAPI (JZ01BSR). “Kegiatan di kuburan massal ditutup dengan makan kenduri bersama,” kata Humas RAPI Banda Aceh, Erwinsyah (JZ01BEM).(mir)
Editor : bakri
 
 
http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=1588538331593738532#editor/target=post;postID=4924196854055311736