Kamis, 17 September 2009

Jalur Arus Lalulintas Alternatif Dipadati Pemudik

Daerah 18-09-2009

MedanBisnis – Banda Aceh
Arus lalulintas menuju pantai barat selatan Aceh melalui jalur alternatif Tangse-Tutut mulai dipadati pemudik yang menggunakan berbagai jenis kendaraan.
“Sejak Rabu (16/9) arus melalui jalur Tangse-Tutut mulai ramai, baik yang menuju ke wilayah pantai barat selatan maupun sebaliknya,” kata seorang sopir angkutan umum L300, Surya Darma (35) di Banda Aceh, Kamis.
Banyak pemudik dari arah Banda Aceh dan beberapa daerah di pantai utara dan timur Aceh menuju ke kabupaten/kota di pantai barat selatan itu menggunakan sepeda motor, umumnya mereka berkelompok antara tiga hingga belasan kendaraan roda dua.
“Lebih banyak kendaraan roda dua dan empat menuju ke pantai barat selatan dibandingkan dengan jumlah kendaraan yang menuju ke Banda Aceh atau ke pantai timur dan utara Aceh,” katanya.
Juru bicara Kaukus Pantai Barat Selatan (KPBS) TAF Haikal meminta para pemudik yang menggunakan jalur alternatif dari Ibukota Provinsi Aceh ke kabupaten Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Simeulue, Aceh Selatan, kota Subulussalam dan Aceh Singkil agar berhati-hati selain jalan berliku-liku juga licin terutama pada musim hujan.
“Jalan alternatif yang baru diperbaiki itu masih rentan terjadinya kecelakaan lalu lintas, selain jalan berliku dan licin juga masih sangat minim rambu-rambu,” katanya.
Pada ruas jalan yang baru diperbaiki itu juga masih terdapat beberapa titik yang rawan longsor seperti di penggunungan Geumpang dan Tutut.
Mantan Direktur Eksekutif LSM Aceh itu mengatakan warga masih dominan melakukan perjalanan melalui jalur alternatif Tangse-Tutut sebab jalur utama Banda Aceh-Calang yang hancur akibat bencana tsunami 2004 hingga kini belum selesai pembangunannya.
“Jalan Banda Aceh-Aceh Jaya yang didanai USAID mulai dari Lamno hingga Calang masih sulit dilalui terutama pada musim hujan, karena jalannya licin dan berlumpur,” kata Haikal.
Selain jalur utama menuju ke pantai barat selatan itu masih harus menggunakan rakit penyeberangan untuk melintasi sungai Lambeuso dan Kuala Unga akibat belum selesainya pembangunan jembatan. (ant)


http://www.medanbisnisonline.com/2009/09/18/jalur-arus-lalulintas-alternatif-dipadati-pemudik/