Sabtu, 04 Agustus 2012

Nakhoda dan Juru Mudi KM Artika Ditemukan

Kapal Tenggelam
Penulis : Mohamad Burhanudin | Sabtu, 4 Agustus 2012 | 10:44 WIB

shutterstock Ilustrasi
BANDA ACEH, KOMPAS.com — Lima dari 11 awak Kapal Mesin (KM) Artika yang tenggelam di perairan sebelah timur laut Krueng Raya, Kabupaten Aceh Besar, ditemukan selamat, Jumat (3/8/2012) sore. Dari lima orang yang ditemukan itu, dua di antaranya adalah nakhoda dan mualim kapal.
Mereka ditemukan di perairan Pulau Rondo, Sabang, sekitar 50 mil dari lokasi awal kapal bermuatan 325 ton beras dan 2 ton bawang serta terigu itu tenggelam.
Data yang diperoleh Kompas dari pantauan Radio Antar-Penduduk Indonesia (RAPI) Banda Aceh menyebutkan, lima orang yang ditemukan itu adalah Riswal (nakhoda), Iskandar (juru mudi), Jais (mualim), jailani (chip), dan Idham (juru mudi).
"Kelimanya dievakusi ke posko penjemputan di Teluk Sabang," kata Ketua RAPI Banda Aceh Taf Haikal yang memantau melalui fasilitas repiter RAPI Sabang, Jumat malam.
Dengan demikian, masih ada sekitar enam awak yang belum ditemukan. Penemuan lima awak kapal tersebut oleh masyarakat Sabang menggunakan kapal pariwisata di Sabang.
Tenggelamnya kapal yang dalam manifesnya tertulis memuat 325 ton beras dan 2 ton bawang merah serta terigu tersebut diketahui kali pertama sekitar pukul 16.30, Kamis (2/8/2012) . Saat itu, salah seorang anak buah kapal (ABK) kapal sempat menghubungi petugas SAR Aceh di Banda Aceh. Kapal tersebut berangkat dari Penang, Malaysia, dengan tujuan Sabang.
Kerusakan pada lambung kapal dan ruang mesin pada kapal yang berkapasitas 199 gross ton itu diduga karena empasan gelombang laut dan badai. Cuaca buruk dalam beberapa waktu terakhir kerap menghampiri perairan Aceh.
Editor :
Agus Mulyadi
 http://regional.kompas.com/read/2012/08/04/10444160/Nakhoda.dan.Juru.Mudi.KM.Artika.Ditemukan

Pencarian KM Artika yang tenggelam dihentikan sementara


Jumat, 3 Agustus 2012 03:25 WIB |

Banda Aceh (ANTARA News) - Tim penyelamat menghentikan sementara pencarian kapal muatan (KM) Artika yang diperkirakan tenggelam di perairaan Sabang, Provinsi Aceh pada Jumat dini hari pukul 01.35 WIB.

Ketua Radio Amatir Penduduk Indonesia (RAPI) Kota Banda Aceh JZ 01 BTH TAF Haikal di Banda Aceh, Jumat mengatakan tim yang terdiri dari Basarnas, Pol Airud dan relawan telah menghentikan sementara pencarian KM Artika beserta awaknya.

"Informasi yang kami terima seluruh tim yang menyisir kawasan perairan Sabang-Pidie-Krueng Raya telah kembali ke Balohan Kota Sabang dan pencarian akan dilanjutkan kembali pada pukul 07.00 WIB," kata TAF Haikal.

Kapal kargo KM Artika yang diperkirakan membawa 250 ton beras dan 2 ton gula pasir itu dilaporkan kehilangan kontak pada Kamis (2/8) sekitar pukul 17.00 WIB.

Kapal konstruksi kayu yang juga membawa 10 ABK itu diduga tenggelam kerena mengalami kebocoran lambung.

"Sebelum hilang kontak, awak kapal sempat berkomunikasi dengan Syahbandar sekitar pukul 16.30 WIB," katanya. (IRW)

http://www.antaranews.com/berita/325348/pencarian-km-artika-dihentikan-sementara

Kapal KM Artika Tenggelam di Perairan Aceh

Nasional | Jumat, 3 Agustus 2012 02:15 WIB

Metrotvnews.com, Banda Aceh: Kapal kargo KM Artika tenggelam di perairan Kabupaten Pidie, Aceh Besar, Aceh, Kamis (2/8). Pengangkut 250 ton beras dan dua ton gula pasir itu dalam pelayaran menuju Sabang (Pulau Weh).

Ketua RAPI Banda Aceh TAF Haikal mengatakan, informasi yang diperoleh dari relawan, kapal tenggelam sekitar pukul 17.00 WIB. Posisi terakhir berada di 18 mil laut Pulau Weh. Penyebab tenggelam diduga kuat akibat kebocoran lambung kapal.

Saat kejadian, terdapat ombak setinggi dua meter dengan disertai angin kencang. Saat ini, tim SAR dan Pol Airud beserta relawan bergerak menuju lokasi tenggelamnya kapal berawak sekitar sepuluh orang.

Kontak telepon terakhir antara Syahbandar dengan ABK KM Artika terjadi pada 16.30 WIB. Kontak hilang jam 17.00 WIB.

Kapal KM Artika membawa pasokan beras dan gula dari Thailand menuju pelabuhan Freeport Sabang. Menurut keterangan warga, kapal memang rutin membawa gula dan beras dari Thailand ke Sabang setiap bulan Ramadan.(Ant/wtr6)

http://www.metrotvnews.com/read/news/2012/08/03/100798/Kapal-KM-Artika-Tenggelam-di-Perairan-Aceh/6

Irigasi Lebih Penting dari Kereta Api

2 Agustus 2012 oleh Redaksi kanal Nanggroe dengan 0 Komentar
Banda Aceh — Kaukus Pantai Barat dan Selatan Aceh (KPBS) menilai pembangunan dan perbaikan irigasi di wilayah potensial pertanian lebih penting dari membangun jalur kereta api yang telah digagas sejak beberapa tahun lalu di provinsi itu.
“Membangun irigasi agar potensi pertanian di Aceh bisa bergerak lebih baik dari pada pemerintah mengeluarkan dana dan pikiran untuk menyelesaikan pembangunan rel kereta api di daerah ini,” kata juru bicara KPBS TAF Haikal di Banda Aceh, Rabu (01/08).
Hal tersebut disampaikan menanggapi pernyataan Gubernur Aceh Zaini Abdullah yang meminta agar dana pembangunan kereta api dialihkan ke irigasi di provinsi itu.
“Kami sangat mendukung rencana dan gagasan yang disampaikan Gubernur Aceh untuk pengalihan anggaran pembangunan dari kereta api ke irigasi. Kita harapkan mendapat dukungan dari berbagai elemen masyarakat daerah ini dan pemerintah pusat,” katanya menambahkan.
Apalagi, TAF Haikal menjelaskan, program pembangunan jalur kereta api yang dimulai sekitar tahun 2000 sebenarnya diputuskan dalam kondisi politik di Tanah Air yang lemah.
“Artinya, karena adanya tuntutan tokoh masyarakat agar Pemerintah Pusat membangun kembali jalur kereta api di Aceh, sehingga program tersebut sarat politisnya, bukan atas dasar hasil penelitaan dan kelayakan,” kata dia menambahkan.
Untuk membangun jalan saja, ia menjelaskan harus dilihat dari tingkat kebutuhan masyarakat terhadap layanan transportasi daratnya.
Apalagi membangun jalur kereta api di pesisir timur itu memang dalam kondisi saat ini tidak dibutuhkan.
Oleh karena itu, Haikal menyatakan apa yang disampaikan Gubernur Aceh untuk mengalihkan dana pembangunan kereta api ke irigasi tersebut harus benar-benar menjadi prioritas pemerintahan Aceh.
“Untuk program pembangunan irigasi, saya juga mengharapkan pemerintah dapat melihat sisi kebutuhan, dan luas areal sawah produktif serta termasuk sumber airnya yang memadai. Jangan sampai irigasi ada, sawah tidak ada atau irigasinya ada namun debit airnya terbatas,” kata juru bicara KPBS itu. (ant)

http://seputaraceh.com/read/10341/2012/08/02/irigasi-lebih-penting-dari-kereta-api

140 OMS Aceh Perkuat Konsolidasi

Selasa, 31 Juli 2012 14:00 WIB
BANDA ACEH - Sebanyak 140 perwakilan organisasi masyarakat sipil (OMS) Aceh, Senin (30/7) menggelar diskusi dan silaturahmi dirangkai dengan buka puasa bersama di Oasis Hotel Banda Aceh. Dalam pertemuan ini, para aktivis gerakan masyarakat sipil ini sepakat untuk memperkuat konsolidasi dalam rangka mengawal kepentingan rakyat Aceh.

OMS merupakan kelompok kritis terhadap kebijakan pemerintah dalam mendorong perubahan yang rutin melaksanakan silaturahmi dan diskusi menyikapi berbagai persoalan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.

Dalam diskusi yang berlangsung sekitar 160 menit menjelang buka puasa bersama, kemarin, kepanitiaan bersama dari Walhi Aceh, Koalisi NGO HAM, dan Forum LSM Aceh menghadirkan dua pembicara, yaitu TAF Haikal (mantan Direktur Eksekutif Forum LSM Aceh) dan Suraiya Kamaruzzaman (aktivis perempuan). Kedua pembicara, termasuk seorang pembicara lainnya yang didaulat secara spontan yaitu Rafli Kande menyampaikan berbagai hal tentang refleksi perjalanan gerakan masyarakat sipil/OMS bertajuk; Membangun Sinergi Gerakan Masyarakat Sipil di Aceh.

Direktur Eksekutif Walhi Aceh, TM Zulfikar menyampaikan paparan singkat mengenai gerakan dan semangat masyarakat sipil yang tidak mundur ke belakang.

Menurut Zulfikar, sinergi dengan semua pihak terutama organisasi masyarakat sipil harus terjaga dengan baik, sehingga kekuatan OMS tidak mudah dihancurkan oleh pihak-pihak tertentu yang mempunyai kepentingan.

Sekjen Forum LSM Aceh, Roys Vahlevi Mahfud mengatakan, Forum LSM Aceh akan terus melakukan kera membangun gerakan guna mengawal dan mendorong pemerintah yang bersih demi terwujudnya masyarakat yang makmur, adil, dan bermartabat.

Zulfikar Muhammad dari Koalisi NGO HAM Aceh menyebutkan, kasus HAM berat yang pernah terjadi di Aceh akan menjadi salah satu bukti bahwa Aceh masih terus menjadi salah satu wilayah berkonflik dan tidak akan terulang lagi jika semua pihak sepakat untuk menjaga kedamaian. “Sinergi masyarakat sipil harus terus saling bahu-membahu membangun Aceh ke arah yang lebih baik,” tandas Zulfikar.

Dalam forum tersebut juga dilaporkan, Forum LSM Aceh dan Koalisi NGO HAM baru saja melakukan sitikjab/serah terima pengurus Forum LSM Aceh dari pengurus sebelumnya, Sudarman yang berakhir pada 2012 kepada penerusnya, Roys Vahlevi untuk periode 2012-2016. Sedangkan Koalisi NGO HAM juga melakukan serah terima kepengurusan dari kepemimpinan Evi Zainarty kepada Zulfikar Muhammad untuk periode 2012-2015.(nas)
 
 
http://aceh.tribunnews.com/m/index.php/2012/07/31/140-oms-aceh-perkuat-konsolidasi