Senin, 28 Desember 2009

Masalah perumahan pasca tsunami

BBC
Terbaru 26 Desember 2009 - 10:51 GMT

Lima tahun setelah tsunami dan Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi, BRR, sudah dibubarkan namun rupanya masih ada masalah perumahan bagi para korban yang selamat dari bencana itu.
Kekecewaan diungkapkan oleh Nurasyiah, seorang waraga di Desa Baruh, Blang Rimung, Aceh Utara, sambil memperlihatkan rumah darurat yang dihuninya.
Banyak lubang di dindingnya dan rumah itu dibangun dengan menggunakan kayu hanyut yang ditemukan karena terbawa ombak, bukan papan baru.
Nurasyiah, yang sehari-harinya mendapatkan nafkah dengan bertani dan melaut, masih tetap menunggu bantuan seperti dijelaskannya dalam bahasa daerah kepada koresponden lepas BBC Indonesia, Syaiful Djunet.

Tukar format AV

Menurut Sekretaris Desa, Aswir, mereka tidak pernah mendapatkan bantuan yang cukup walaupun puluhan rumah warga rusak.
"Bantuan yang kami peroleh itu hanya berupa makanan ataupun pakaian dan jaminan hidup selama enam bulan."
"Kami kecewa karena melihat di kampung sebelah yang dibangun."
Upaya hukum

BRR sendiri mengaku ada yang tidak berhak namun mendapatkan rumah.
Taf Haikal
Setelah BRR dibubarkan karena dianggap tugasnya sudah selesai, dibentuk badan lain yang bernama Badan Kelanjutan Rekonstruksi Aceh.
Namun badan baru ini tidak berfungsi, seperti dijelaskan seorang pegiat bantuan tsunami, Taf Haikal.
"BRR sendiri mengaku ada yang tidak berhak namun mendapatkan rumah. Perlakuan ini apa? Dan masih ada orang-orang yang tinggal di barak," tambahnya.
Dia mengatakan diambil tindakan hukum karena masih banyak korban tsunami yang belum mendapatkan rumah.
"Terhadap rumah-rumah yang sudah diduduki oleh orang-orang yang tidak berhak, negara harus mengambil upaya hukum."
Namun pemerintah daerah menegaskan sudah menempuh berbagai upaya agar persoalan paska tsunami ini bisa diselesaikan.
Dalam salah satu laporan akhirnya, BRR mengatakan diperlukan pembangunan sekitar 120.000 rumah untuk masyarakat korban tsunami di Aceh.
Sejauh ini lebih dari 100.00 sudah dibangun walau masih ditemukan berbagai persoalan di lapangan dalam pembagiannya.


http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2009/12/091226_tsunamiaceh.shtml