Senin, 28 Maret 2011

Gubernur Diminta Bentuk Satgas Reaksi Cepat

Mon, Mar 28th 2011, 08:29
* Atasi Longsor di Lintas Barat-Selatan Aceh
Aceh Barat
MEULABOH - Gubernur Aceh diminta segera membentuk Satuan Petugas (Satgas) Reaksi Cepat guna ditempatkan di sejumlah titik yang rawan longsor di sepanjang lintasan Meulaboh-Calang-Lamno, Kabupaten Aceh Jaya, serta kawasan Gunung Kapur di Kabupaten Aceh Selatan, dan di Kabupaten Aceh Singkil.

Pasalnya kawasan-kawasan tersebut tergolong rawan terjadinya musibah longsor serta kerusakan badan jalan akibat terjangan banjir, sehingga kerap menyebabkan terhentinya arus lalulintas dan berdampak buruk pada aktivitas masyarakat.

Juru Bicara Kaukus Pantai Barat Selatan Aceh, TAF Haikal kepada sejumlah wartawan di Meulaboh, Minggu (27/3), mengatakan, desakan pembentukan Satgas yang akan menangani setiap kejadian di jalan raya khususnya musibah longsor, rusaknya badan jalan, atau jembatan, merupakan suatu hal yang mendesak dan harus dilakukan.

Mengingat selama ini, kata Haikal, hampir setiap bulan lintasan badan jalan di kawasan pantai barat selatan Aceh itu kerap menimbulkan berbagai persoalan khususnya di jalan raya. Sehingga dengan adanya pembentukan Satgas itu semua persoalan yang terjadi bisa segera ditangani.

“Kalau tim Satgas ini dibentuk, saya rasa semua masalah longsor atau hambatan di jalan raya pasti segera teratasi. Karena topografi jalan raya di kawasan pantai barat-selatan Aceh ini sangat curam dan rawan longsor,” katanya.

Ia mengatakan, pembentukan Satgas itu juga sangat mendesak dilakukan dan segera ditempatkan di lintasan Meulaboh-Medan khususnya kawasan Gunung Kapur, Kabupaten Aceh Selatan serta kawasan jalan provinsi lainnya di Kabupaten Aceh Singkil yang rawan longsor. Sehingga aktivitas pengiriman barang dan aktivitas masyarakat tak terganggu.

Haikal mengaku telah menyampaikan usulan pembentukan tim Satgas itu kepada Gubernur Aceh melalui Sekda Teuku Setia Budi. Akan tetapi hingga kini hal itu sama sekali belum terealisasi. Ia berharap, pembentukan Satgas itu bisa segera dibentuk guna menghindari persoalan serupa seperti yang selama ini kerap terjadi di lintas pantai barat-selatan Aceh.(edi/c45)


http://aceh.tribunnews.com/news/view/52521/gubernur-diminta-bentuk-satgas-reaksi-cepat

ANGKUTAN BARANG TERJEBAK DI BANDA ACEH-CALANG

Banda Aceh, 26/3 (ANTARA) - Puluhan angkutan barang yang membawa sembako dan kebutuhan lainnya dari Banda Aceh-Calang dan berbagai daerah lainnya di pantai barat selatan Aceh terjebak macet di kawasan Glee U Kecamatan Jaya kabupaten Aceh Jaya. Seorang sopir truk, Safriadi (35) di Glee U, Sabtu mengatakan, armada yang dipenuhi muatan itu sejak Jumat (25/3) tidak dapat melewati tanjakan di kawasan tersebut akibat berlumpur dan licin. Selain licin, jalan tanjakkan sepanjang 100 meter lebih dengan kemiringan antara 30 hingga 40 derajat itu juga dipenuhi lumpur akibat hujan deras yang melanda kawasan tersebut sejak beberapa hari terakhir. Macetnya arus transportasi darat Banda Aceh-calang itu juga disebabkan belum tuntas pembangunan jalan yang rusak parah akibat bencana gempa dan tsunami 26 Desember 2004. Para sopir angkutan barang mengaku khawatir barang bawaan seperti sayur dan buah-buahan menjadi busuk jika tidak segera didistribusikan. Safriadi mengatakan hanya mobil berukuran kecil yang dapat melintasi kawasan yang berlumpur itu. "Kalau mobil berukuran kecil dapat melewati tanjakan itu meski ada juga yang kadang-kadang harus di dorong," katanya. Juru bicara Kaukus Pantai Barat Selatan (KPBS), TAF Haikal mengaku prihatin terhadap kondisi jalan utama dari pusat ibukota Provinsi Aceh-Calang dan tujuh kabupaten/kota lainnya di pesisir laut samudera Hindia itu. "Kemacetan di lintas Banda Aceh-Calang setelah melewati rakit Lambeuso, Lamno itu bukan hal baru , setiap musim hujan pasti macet. Seharusnya pihak terkait peka dalam mengantisipasinya," kata mantan Direktur Eksekutif Forum LSM Aceh itu. Menurutnya, tertahannya truk pengangkut sembako dan kebutuhan lainnya dikhawatirkan akan berdampak terhadap perekonomian dan kesejahteraan warga yang berdomisili di delapan kabupaten/kota di pesisir pantai barat selatan Aceh itu. Ia berharap pemerintah lebih tanggap dengan menyiagakan alat berat terutama di daerah yang dianggap rawan macet sehingga arus transportasi tidak terganggu.(T.KR-IRW/(T.KR-IRW/B/A035/C/A035) 26-03-2011 16:13:04NNNN


http://www.bnisecurities.co.id/index.php/component/newscustomers/?id=1301131261546