Rabu, 19 September 2012

Berharap Sepmor Modifikasi untuk Mengajar Ngaji

Senin, 17 September 2012 10:03 WIB
HINGGA kini impian Arnas (35) untuk memiliki sepeda motor (sepmor) yang dirancang khusus (modifikasi) untuk penyandang cacat masih sebatas mimpi. Padahal dengan sepmor khusus itu Arnas yakin mampu mencari nafkah sebagai pedagang keliling guna menafkahi keluarga termasuk melakukan aktivitas sosial dan ibadah, seperti mengajar ngaji anak-anak di kampungnya, Dusun Nilam, Gampong Air Pinang, Kecamatan Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan.

Sejak 18 September 2008, Arnas ditakdirkan harus menjalani hari-hari pilu dan penuh duka. Ayah satu putra dan satu putri ini hanya bisa duduk di kursi roda atau rebahan di tempat tidur akibat kedua kakinya tak bisa difungsikan setelah terjatuh dari pohon pala saat mengambil upahan memetik pala orang sekitar empat tahun lalu.

“Saya terjatuh dari ketinggian sekitar 5 meter. Tulang pangkal paha saya copot. Kedua kaki saya tak bisa digerakkan apalagi berdiri. Sudah berobat kemana-mana namun belum juga sembuh,” ujar Arnas didampingi istrinya, Ernawati ketika bincang-bincang dengan Serambi di rumahnya, beberapa waktu lalu.

Sejak Arnas sakit, sang istri harus mengambil alih mencari nafkah dengan menjadi tukang cuci pakaian orang. Pendapatannya hanya cukup untuk makan pas-pasan dan jajan anak-anaknya yang sedang dalam pendidikan. Anak tertuanya, Surahus Riana (12) kini duduk di kelas II SMP 2 Tapaktuan sedangkan adiknya, Surya Hidayat (7) masih di kelas I MIN Air Pinang. “Sering kami tak makan dan anak-anak saya sering juga tak bisa sekolah karena tak ada uang,” ujar Arnas sambil meneteskan air mata.

Dalam kondisi tak berdaya seperti itu, Arnas tetap berharap bisa menafkahi keluarga termasuk membiayai pendidikan kedua anaknya. Dia juga sangat merindukan bisa melaksanakan ibadah dengan baik, bahkan mengajar ngaji anak-anak di kampungnya yang memang menjadi salah satu profesinya di masyarakat. “Saya selalu memimpikan bisa memiliki sepmor modifikasi untuk berdagang keliling. Dengan kendaraan itu saya juga bisa melakukan aktivitas sosial termasuk mengajar ngaji anak-anak di kampung,” ujar Arnas dibenarkan istrinya.

Usaha Arnas dan istrinya untuk mewujudkan impian tak pernah berhenti. Melalui seorang tokoh muda Aceh Selatan di Banda Aceh, TAF Haikal, Arnas melayangkan sepucuk surat ke Dinas Sosial (Dinsos) Aceh. Harapannya, ya itu tadi, berharap Pemerintah Aceh melalui Dinsos memfasilitasi dirinya dengan sepeda motor modifikasi. Semoga mimpi Arnas tak lagi sebatas mimpi.

Kepala Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial (Banjamsos) Dinsos Aceh, Drs Burhanuddin Usman, yang ditanyai Serambi beberapa waktu lalu mengatakan, pihaknya bisa memaklumi kebutuhan Arnas. Ia juga memberi apresiasi atas semangat Arnas yang tak mau menyerah meski kedua kakinya cacat.

“Wajar jika dia memohon bantuan sepeda motor modifikasi karena memang kendaraan itu yang cocok untuk yang bersangkutan. Sayangnya untuk tahun 2012 ini sudah tak ada lagi dan Insya Allah akan kita masukkan untuk program 2013,” katanya.(nasir nurdin/taufik zass)
 
 
http://aceh.tribunnews.com/m/index.php/2012/09/17/berharap-sepmor-modifikasi-untuk-mengajar-ngaji