Rabu, 09 Desember 2009

Penumpang rakit Banda Aceh-Calang trauma


Wednesday, 09 December 2009 03:54
Warta - Aceh
WASPADA ONLINE

BANDA ACEH - Para penumpang rakit penyeberangan Banda Aceh-Calang mengaku trauma saat sarana transportasi tersebut mengalami kerusakan mesin, Senin (7/12) pukul 20.15 WIB, lalu.

Seorang penumpang, Yenni (28) di Banda Aceh, mengaku ketakutan ketika rakit penyeberangan terapung-apung sekitar satu jam lebih di tengah sungai Lambeuso, Lamno.

"Saya sangat takut saat mesin rakitnya tiba-tiba mati di tengah sungai, sehingga kami terbawa arus sungai Lambeuso," kata warga Blangpidie, kabupaten Aceh Barat Daya itu.

Akibat matinya mesin perahu yang digunakan untuk menjalankan rakit para petugas terpaksa menggunakan tali menarik rakit ke tempat penurunan mobil, kata ibu yang akan mengikuti wisuda sarjana di salah satu Universitas di Banda Aceh itu,

Ia menyebutkan selain mobilnya, terdapat empat unit mobil lain dan belasan penumpang yang juga ikut terapung-apung di sungai yang lebarnya sekitar 100 meter lebih itu.

Rakit ini merupakan sarana perhubungan darat dari ibukota Provinsi Aceh menuju Calang dan tujuh kabupaten/kota lainnya di pantai barat selatan Aceh pasca bencana alam tsunami akhir 2004.

Sarana yang dikelola masyarakat itu mampu mengangkut enam unit kendaraan roda empat jenis L300 atau tiga unit truk atau bus pada setiap kali penyebrangan.

Juru bicara Kaukus Pantai Barat Selatan (KPBS), TAF Haikal yang dimintai pendapatnya mengharapkan instansi terkait dapat melanjutkan pembangunan jembatan yang terhenti sejak satu tahun terakhir.

"Kejadian rakit yang terapung-apung selama satu jam lebih di sungai Lambeuso hendaknya menjadi pelajaran. Kami berharap jembatan permanen dapat dikerjakan kembali," kata TAF Haikal.
(dat07/ann)


http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=72564:penumpang-rakit-banda-aceh-calang-trauma&catid=13:aceh&Itemid=26

Tidak ada komentar: