Rabu, 12 Agustus 2009

Jembatan Rusak, Arus Transportasi Banda Aceh-Calang Terhambat

Banda Aceh, (Analisa)

Kerusakan jembatan Kartika yang melintasi sungai Lambusoe, di kawasan Lamno, Aceh Jaya beberapa waktu lalu, menyebabkan arus transportasi darat di lintasan Banda Aceh-Calang, saat ini terhambat.
Ratusan truk pengangkut sembako dan bahan bangunan, dari Banda Aceh ke Meulaboh maupun sebaliknya sejak beberapa hari lalu, masih tertahan di kawasan Lamno karena tak bisa melintasi sungai yang meluap, seperti biasa dilakukan selama ini. Sedangkan jembatan bailey Kartika di Desa Lamdurian, masih ditutup karena kondisinya rusak.

Dengan tertahannya ratusan truk pengangkut sembako dan kebutuhan lainnya pada jalur pantai barat selatan itu, juga berakibat mulai sulitnya beberapa bahan kebutuhan pokok rakyat di pasaran. Jika ini terus berlanjut dalam waktu lama tanpa ada upaya untuk mengatasinya, maka akan berakibat harga barang melonjak.

Juru Bicara Kaukus Pantai Barat Selatan (KPBS) Aceh, TAF Haikal mengatakan, menyusul kerusakan jembatan Kartika sehingga ditutup bagi truk, seharusnya jalan-jalan alternatif di wilayah pantai barat selatan tetap bisa dilalui truk-truk pengangkut kebutuhan rakyat.

Menurutnya, di jalan yang saat ini tertahan ratusan truk, seharusnya sudah diantisipasi jauh-jauh hari oleh Pemerintah Aceh selaku pemegang mandat melanjutkan rehabilitasi dan rekonstruksi pascaBRR terhadap jalan pantai barat selatan yang sebagian besar rusak dihantam tsunami.

"Sampai saat ini, KPBS belum melihat upaya-upaya maksimal terhadap penanganan jalan tersebut yang masih dibangun oleh USAID. Untuk jembatan Kartika, Pemerintah Aceh harus mengalokasikan anggaran perbaikan sehingga segera bisa dilalui truk pengangkut barang," ujar TAF Haikal kepada Analisa di Banda Aceh, Selasa (11/8).

Dia kembali meminta Pemerintah Aceh harus segera mengambil alih pembangunan jembatan Lambeusoe yang sampai saat ini sebagian rangka besi jembatan sudah berada di atas sungai. Jembatan Lambeuso yang bersisian dengan rakit, bila dapat segera dibangun akan bisa mengatasi masalah jembatan Kartika. "Arus tranportasi truk pengangkut barang tidak perlu dibatasi lagi, rakit sudah tidak ada lagi," terangnya.

Haikal menegaskan, bila hal-hal sangat vital yang menjadi kebutuhan rakyat terus berulang-ulang tidak ditangani, jangan salahkan bila nantinya rakyat pantai barat selatan Aceh minta "merdeka" dari Provinsi NAD.

Mengatasi Persoalan

Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Aceh, Ir Muhyan Yunan mengatakan, pihaknya sedang berupaya mengatasi persoalan tersebut dengan memperbaiki kerusakan jembatan bailey Kartika yang dibangun TNI pascatsunami di Desa Lamdurian, Lamno, Kecamatan Jaya, untuk memperlancar arus transportasi ke pantai barat selatan Aceh.

"Rencana rehab sudah dibicarakan dengan Zipur. Dibutuhkan dana sekitar Rp1,5 miliar untuk merehab jembatan bailey yang dibangun pascatsunami itu," kata Muhyan Yunan.

Menurutnya, kerusakan jembatan bailey Kartika sepanjang 120 meter itu sudah terjadi sebulan lalu. Pada saat itu para pemilik angkutan umum sudah diimbau untuk tidak mengoperasikan truk-truk besar yang membawa muatan 5 ton lebih melintas di atas jembatan tersebut.

"Sebab, jembatan itu kekuatannya sudah tak bisa dilewati lagi oleh mobil bermuatan berat," ungkapnya.

Disebutkan, tiga minggu lalu dilakukan rapat dengan Sekda Aceh dan disepakati sumber dana untuk perbaikan jembatan Kartika digunakan dana tanggap darurat.

Jembatan itu akan ditangani dengan cara membangun tiga pilar tambahan dan kabel penyangga kiri-kanan. Paket pekerjaan ini akan memakan waktu 1,5 bulan.

"Jika itu selesai, maka jembatan tersebut akan bisa dilewati lagi oleh truk yang bermuatan 20-40 ton," katanya.

Sementara untuk mengatasi persoalan bagi truk yang sudah tertahan dan memiliki muatan banyak, jalan satu-satunya adalah dengan melansir barang melintasi jembatan menggunakan mobil pick-up.

"Sebab, untuk menyeberangi sungai tidak mungkin karena kondisi air sungai sedang meluap dan deras saat ini," ujar Muhyan. (mhd)


http://www.analisadaily.com/index.php?option=com_content&view=article&id=24719:jembatan-rusak-arus-transportasi-banda-aceh-calang-terhambat&catid=42:nad&Itemid=112

Tidak ada komentar: