Jumat, 03 Desember 2010

Soal jalan Lamno-Calang, ‘kegagalan’ pemerintah

Wednesday, 24 November 2010 22:40
Warta
WASPADA ONLINE

BANDA ACEH - Kaukus Pantai Barat-Selatan (KPBS) menilai berlarut-larutnya masalah ruas jalan Lamno-Calang (Aceh Jaya) yang berdampak pada putusnya jalan darat Banda Aceh-Calang itu salah satu bentuk "kegagalan" Pemerintah Aceh.

"Saya mengatakan itu sebuah bentuk `kegagalan` Pemerintah Aceh karena kubangan lumpur dilintas tersebut bukan hanya saat ini, tapi setiap musim penghujan," kata jurubicara KPBS, TAF Haikal, malam ini.

Hal itu disampaikan menanggapi hancurnya ruas jalan lintas Lamno-Calang, yang mengakibatkan transportasi darat ke pesisir barat Aceh tersebut "lumpuh".

"Ruas jalan, terutama di kawasan pegunungan Meudang Ghon (Lamno) setiap musim hujan berlumpur dan sulit dilintasi. Bahkan, truk-truk pengangkut barang kebutuhan pokok masyarakat terjabak lumpur berhari-hari," katanya.

Seharusnya, Pemerintah Aceh lebih sensitif jika masuknya musim penghujan dengan menempatkan alat berat dan peralatan lainnya untuk menyingkirkan lumpur dibadan jalan lintasan tersebut, kata dia.

Selain itu, TAF Haikal menyebutkan Pemerintah Aceh juga bisa menambah rakit penyeberangan sebagai upaya mengatasi masalah kemacetan di lintasan Lamno-Calang tersebut.

"Kami menilai tidak ada kepedulian Pemerintah Aceh terhadap problema yang dihadapi masyarakat pesisir barat dan selatan Aceh itu," katanya.

Oleh karena itu, juru bicara KPBS minta Pemerintah Aceh tidak terus "mendhalimi" masyarakat di pesisir barat dan selatan provinsi ujung paling barat Indonesia tersebut.

Padahal, kata Haikal, ketika musim penghujan yang rentan menimbulkan kubangan lumpur atau rusaknya jembatan, Pemerintah Aceh bisa menempatkan jembatan darurat di sejumlah titik rawan.

Namun itu tidak dilakukan, sehingga persoalan bagi kelancaran transportasi ke pesisir barat dan selatan provinsi sering terjadi setiap musim hujan.

"Jangan hanya berpikir Aceh ini hanya wilayah timur, sementara masalah-masalah kemasyarakatan yang terjadi di wilayah barat terbaikan," katanya.

Editor: SATRIADI TANJUNG
(dat04/antara)

http://english.waspada.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=158414&Itemid=

Tidak ada komentar: