Jumat, 13 November 2009

Warga Rawan Banjir Tagih Janji Gubernur Aceh

Ragam 13-11-2009

MedanBisnis – Banda Aceh
Masyarakat di sejumlah desa di Kecamatan Trumon dan Trumon Timur, Kabupaten Aceh Selatan, menagih janji Gubernur Propinsi Aceh Irwandi Yusuf, terkait rencana pembangunan kanal untuk mengatasi banjir tahunan yang kerap menerjang wilayah tersebut.
“Saya minta Gubernur Irwandi Yusuf segera merealisasikan janji yang pernah diucapkan kepada masyarakat saat dia (gubernur) berkunjung ke wilayah itu beberapa waktu lalu,” kata juru bicara Kaukus Pantai Barat Selatan (KPBS) TAF Haikal di Banda Aceh, Kamis.
Ia menilai, pembangunan kanal di kawasan tersebut sudah mendesak, sehingga masyarakat tidak lagi menjadi langanan banjir yang setiap musim hujan dan tahun menerjang pemukiman penduduk di wilayah itu.
Berdasarkan informasi warga, kata dia, rencana pembangunan kanal sebagai salah satu upaya mengatasi banjir tahunan itu diucapkan sendiri Gubernur Irwandi Yusuf ketika bertamah-ramah dengan tokoh masyarakat di salah satu masjid di Trumon pada Hari Raya Idul adha 1429 Hijriyah (2008).
“Saya menilai rencana pembangunan kanal tersebut merupakan gagasan yang cerdik dan spektakuler, sebab jika teralisasi maka gubernur telah ikut peduli terhadap masyarakat yang selama ini cukup menderita akibat bencana alam,” kata dia menyebutkan.
Tokoh pemuda Trumon Teuku Masrizal menyatakan bahwa ribuan warga di dua kecamatan itu sudah lama menjadi korban banjir tahunan akibat luapan sungai di kawasan tersebut.
“Seharusnya kekhawatiran akan banjir luapan sungai pada setiap musim hujan itu tidak perlu terjadi jika pemerintah membangun kanal antara kecamatan Trumon dengan Trumon Timur,” katanya.
Panjang kanal yang direncanakan dibangun untuk mencegah banjir luapan sungai (Krueng) Singkil itu sekitar delapan kilometer, dengan rencana anggaran mencapai sekitar Rp 40 miliar.
“Hingga saat ini, masyarakat masih diselimuti rasa khawatir terutama saat memasuki musim penghujan.
Ribuan kepala keluarga (KK) dari puluhan desa di Trumon Timur dan Trumon itu akan kehilangan mata pencarian sebagai petani, setiap datangnya banjir tahunan.
Mata pencaharian masyarakat di dua kecamatan tersebut adalah petani palawija dan perkebunan kelapa sawit.
“Artinya, setiap musim penghujan maka masyarakat tidak bisa bekerja karena lahan pertaniannya terendam air, selain ternak peliharaan yang menjadi korban dari bencana alam tahunan tersebut,” kata Teuku Masrizal. (ant)


http://www.medanbisnisonline.com/2009/11/13/warga-rawan-banjir-tagih-janji-gubernur-aceh/

Tidak ada komentar: