Sat, Jun 11th 2011, 09:14
TAPAKTUAN – Ratusan warga yang bermukim di tiga dalam Kemukiman Bulohseuma, Kecamatan Trumon, Kabupaten Aceh Selatan, kini semakin sulit mendapatkan bahan kebutuhan pokok. Pasalnya hingga Jumat (10/6) kemarin transportasi jalur laut ke kawasan itu masih lumpuh menyusul masih tertutupnya mulut muara Bulohseuma. Jamaluddin, tokoh masyarakat Trumon, kepada Serambi, Jumat (10/6) mengatakan, kehidupan masyarakat di Kemukiman Bulohseuma kini semakin memprihatinkan. Bahkan ratusan penduduk yang berdomisili di kawasan terpencil itu terancam kelaparan, karena sudah dua pekan mereka tidak bisa bepergian ke pusat kecamatan untuk berbelanja bahan kebutuhan pokok.
Kondisi ini disebabkan, karena transportasi jalur laut dari Keude Trumon menuju Bulohsema masih lumpuh. Kapal motor dan speed boat yang selama ini menjadi alat transportasi utama bagi warga setempat belum bisa beroperasi, karena mulut muara masih tertutup sedimen akibat diterjang ombak. Belasan boat kayu berbagai ukuran masih bersandar di muara Desa Raket. “Kini persediaan beras dan bahan kebutuhan pokok lainnya semakin langka. Bahkan bila dalam beberapa hari ini gelombang masih tinggi dan mulut muara belum dibuka, maka warga di tiga desa itu, yakni Desa Raket, Kuta Padang, dan Gampong Tengoh bisa kelaparan,” katanya.
Datangi Camat
Jamaluddin juga melaporkan, sekitar 40 orang tokoh masyarakat Kecamatan Trumon yang berdomisili di Banda Aceh, Kamis (9/6) malam melakukan pertemuan dengan Camat Trumon, Isa Ansari SH, di Banda Aceh. Selain mempertanyakan tentang kelanjutan pembangunan peningkatan jalan Keude Trumon-Bulohseuma yang kini sudah empat bulan terbengkalai, dalam pertemuan itu warga juga mempertanyakan kerusakan ruas jalan Pulo Paya-Keude Trumon yang hingga kini belum diperbaiki.
Selain para tokoh masyarakat dari berbagai desa, dalam pertemuan tersebut juga ikut dihadiri sejumlah mahasiswa dan aktivis LSM Aceh, TAF Haikal. Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar dua jam itu berlangsung tegang, karena dalam pertemuan tersebut masyarakat bukan hanya mempertanyakan tentang kelanjutan pembangunan jalan. Tetapi juga meminta Camat Isa Ansari untuk bertanggung jawab terhadap terhentinya peningkatan jalan Keude Trumon-Bulohseuma dan kerusakan jalan Pulo Paya-Keude Trumon yang hingga kini belum diperbaiki.
Para tokoh dan mahasiswa itu mengatakan pembangunan jalan Keude Trumon-Bulohseuma harus menjadi periotas utama. Hal itu dilakukan untuk membebaskan ratusan kepala keluarga warga Bulohseuma dari keterisolasian. “Sudah 66 tahun negeri ini merdeka. Tapi masyarakat Bulohseuma belum menikmati hasil kemerdekaan itu,” katanya. Terkait masalah tersebut, Camat Trumon, Isa Ansari SH, yang dihubungi secara terpisah, membenarkan pihaknya didatangi para tokoh masyarakat dan mahasiswa Trumon yang berdomisili di Banda Aceh, Kamis (9/6) malam.
Selain mendesak percepatan peningkatan jalan Keude Trumon-Bulohseuma yang kini masih tersisa 14 km dari 43 km panajng jalan yang dibangun, masyarakat juga meminta supaya jalan kabupaten Desa Pulo Paya-Keude Trumon segera diperbaiki. Jalan sepanjang 16 km itu sudah rusak sekitar 22 tahun. “Tugas camat hanya bermohon kepada Dinas Bina Marga Aceh untuk menuntaskan pembangunan jalan darat menuju Bulohseuma dan perbaikan kerusakan jalan Pulo Paya-Keude Trumon. Tapi dibangun atau tidaknya jalan itu bukan wewenang camat,” tegasnya.(az)
http://m.serambinews.com/news/view/58312/transportasi-ke-bulohseuma-masih-lumpuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar